Bapak Deny Kurniadi, M.Hum. mewakili Kepala Perpusnas RI membuka acara Kegiatan Penguatan Fasilitator Peprustakaan (Dokumen : Perpusdes Anugrah, Foto by : Miza) |
Kabar Perpustakaan. 29-10-2019. Program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial yang digagas oleh Perpusnas RI ini, telah melaksanakan pelatihan beberapa kali. Mulai dari pengembangan strategi perpustakaan, Stake Holder Meeting, Peer Learning Meeting, dan Penguatan Kapasitas Fasilitator Perpustakaan Provinsi, Kabupaten, dan Perpustakaan Desa untuk Program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial. Kegiatan yang terakhir disebutkan ini dilaksanakan mulai dari hari Senin, 28 Oktober 2019 sampai dengan Kamis, 31 Oktober 2019.
Bu Erlyn dengan materinya Ubdate Capaian Program (Dokumen : Perpusdes Anugrah, Foto by : Miza) |
Kegiatan ini dimulai dengan registrasi di Hotel Grand Mercure Jakarta. Kemudian dilanjutkan dengan pembukaan, tepat pukul 08.54 WIB oleh Kepala Perpusnas RI yang diwakili oleh Deny Kurniadi, M.Hum. Program ini adalah diilhami oleh program perpuseru, yang dilaksanakan sejak 2011 hingga 2018. Program ini pada tahun 2019 mencapai 300 desa di 60 kabupaten. Begitu informasi yang disampaikan sebelum acara dibuka.
Peserta dari Tulang Bawang Lampung sedang mengerjakan tugas (Dokumen : Perpusdes Anugrah, Foto by : Trisno) |
Dari program ini sudah menelurkan beberapa hasil, diantarannya adalah : 156 Fasilitator Perpustakaan dari Provinsi dan Kabupaten yang mereplikasi 300 perpusdes. 900 Pengelola Perpusdes yang sudah dilatih. 3088 kegiatan selama Januari sampai dengan Oktober 2019 dan melibatkan sebanyak 108.474 peserta dari masyarakat. 52 Dinas Perpusda sudah berbasis online. 2258 peserta dalam kegiatan Stake Holder Meeting dari 59 kabupaten di 20 Provinsi.
Peserta merupakan dari seluruh wilayah Indonesia yang terpilih dalam Program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial, dari pengelola perpusdes, dan Tim Sinergi dari Kabupaten dan Provinsi. Peserta semua berjumlah 210 orang.
Peserta dari Tulang Bawang diwakili tiga orang (Dokumen : Perpusdes Anugrah, Foto by : Trisno) |
Materi kegiatan ini mencakup :
1. Update capaian prgram Transformasi Berbasis Inklusi Sosial.
2. Marketing Perpustakaan
3. Mentoring berbasis data
4. Dokumentasi online.
5. Publik Speaking untuk Transformasi Perpustakaan
6. Easy Writing, Sharing Tips and Trik.
Kegiatan ini merupakan kegiatan dalam rangka memperkuat kapasitas fasilitator perpustakaan. Penguatan ini bertujuan untuk memaksimalkan keberhasilan Program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial. Pengertian secara umum program ini adalah bagaimana perpustakaan diera digital ini tidak hanya sebagai gudangnya buku. Tetapi bagaimana perpustakaan dapat berperan lebih sebagai wadah bagi masyarakat dalam memperoleh solusi dari segala permasalahannya. Bagaimana perpustakaan dapat menjadi mediator, wadah atau pusat pelatihan dan lain-lain.